Nun sebuah tempat bernama samudera. Sekian partikel air berkumpul menjadi sebuah ketakjuban. Sejauh mata memandang adalah keteduhan biru dan kejernihan air. Nun disetiap waktu, partikel tersebut mengalir. Merembes disetiap detak tanah, melewati ragam permukaan, meliuk disetiap kerasnya cadas. Nun pada sebuah tempat dia tergenang lalu membusuk.
Nun sebuah tempat bernama KAMMI. Sekian semangat kader berkumpul menjadi sebuah kekuatan. Sejauh mata memandang adalah kesungguhan dan kecerdasan aksi. Nun disetiap waktu, kader tersebut mengalir diseluruh penjuru negeri. Merembes disetiap detak rakyat, melewati ragam manusia, meliuk disetiap kerasnya “batas”. Nun pada sebuah waktu dia memilih…..
Kawan, KAMMI dan Samudera adalah sebuah bayang dalam cermin. Apa yang membuat sang samudera tak pernah berhenti mengalir. Kekuatan apa yang membuat geraknya seolah tak kenal henti. Bercerminlah pada samudera, dia senantiasa bergerak memberi maka dia senantiasa menerima dan terus begitu…
Ini bukan pelajaran untuk mengotori keikhlasan, justeru disinilah kita belajar keikhlasan. Samudera bergerak lembut dalam kefitrahan. Dalam batas-batasnya sebagai ciptaan Sang Rabbul a’lamiin. Dalam geraknya yang mengikuti sunnah titah Nya. Karenanya Samudera tidak mengenal kata henti karena ia dikaruniai energi dari yang tak pernah mati.
Maka begitulah seharusnya KAMMI. Mengambil energi dari yang tak pernah mati, hingga ia takkan mengenal kata henti. Kesadarannya untuk bergerak, menyisakan yang bersih meski dia melewati lumpur ataupun bebatuan.
Kawan, adakah cinta tanpa pembuktian. Adakah pembuktian tanpa sebuah pergerakan. Adakah sebuah pergerakan tanpa ujian. Maka pilihlah tuk terus bergerak…dicaci ataupun dipuji. Mari saling mendo’akan agar senantiasa diberi kekuatan untuk bergerak…semoga Allah meridhoi.
Teruntuk: pejuang-pejuang KAMMI, saat berdiri dipersimpangan jalan.
Selengkapnya...
Kamis, 19 Juni 2008
KAMMI dan Samudera
Rabu, 18 Juni 2008
Otot, Otak atau Hati
Ukuran hatimu itulah yang paling penting
- BC Gorbes –
Statemen di atas merupakan sesuatu yang layak untuk kita renungkan. Dahulu ketika jaman ‘jadul’ orang yang bertubuh kekar, besar dan kuat akan berharga mahal karena dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan berat, namun seiring berkembangnya jaman, orang bertubuh besar dikalahkan oleh orang-orang berotak besar (cerdas), terbukti banyak pemimpin-pemimpin bangsa, pemikir-pemikir yang namanya tak lekang dimakan zaman, mereka adalah orang-orang bertubuh kecil, contohnya saja Stephen hawkins, tokoh fisika kontemporer tersebut begitu dihormati dan dihargai karena kecerdasannya, padahal ia adalah seorang yang lumpuh tak berdaya, bahkan unmtuk bicara saja ia kesulitan, di Indonesia ada BJ Habibie dan banyak lagi. Mereka semua bukanlah orang-orang yang berbadan besar tetapi mereka adalah orang-orang yang berotak besar.
Namun kini orang-orang pintar tidak begitu saja sukses, karena sesungguhnya masih ada yang lebih penting lagi dari hanya sekedar badan yang besar atau otak yang besar atau cerdas, yaitu hati yang besar, hati (emosi) telah memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan kesuksesan hidup manusia, dan itu telah terbukti.
Banyak sekali kisah tentang kecerdasan emosi yang telah disampaikan dalam training-training menejemen emosi, salah satunya adalah kisah yang saya dapatkan ketika mengikuti training ESQ ini;
Alkisah beni adalah seorang yang tak terlalu pintar, nilai-nilai kuliahnya pas-pasan bahkan sedikit ‘menghawatirkan’, ia memiliki teman yang bernama bobby, booby adalah seorang yang pintar, nilai A adalah makanan sehari-hari baginya, bobby menjadi bintang dalam setiap mata perlajaran di kelas.
Beny mengalami satu masalah, ia kesulitan lulus untuk salah satu mata pelajaran, sampai ia terpaksa mengulangi mata pelajaran tersebut berkali-kali, namun nilainya tetap saja menghawatirkan. Namun setelah ujian yang kesekian kalinya, akhirnya beni mendapatkan nilai A minus. Beny sangat gembira, ia mengabarkan kesuksesannya ini keseluruh kelas, ia membangga-banggakan nilai yang didapatkannya. Sampai ia dihadapan Bobby, agak ragu ia menghapiri Bobby namuin akhirnya ia menyampaikan perihal keberhasilannya tersebut kep[ada Bobby, dengan berharap bobby akan memberikan ucapan selamat kepadanya. Namun diluar dugaan, Bobby malah berkata dengan sinis,
‘huh, Cuma dapat A minus aja, udah girang, gua tiap hari dapat A biasa aja!”
Hati Beny langsung hancur, ia sangat sedih dan kecewa. Beny merasa tak berhargha setelah mendengarkan kata-kata Bobby.
Sampai datanglah Joko, Joko adalah teman Beny, nilainya biasa saja. Namun joko dating dan menghibur Beny
“Udhlah Ben, nilai A minus itu adalah hasil usaha kerasmu, itulah hasil terbaik yang dapat kamu perjuangkan, kamu harus bangga atas itu” ujar jokop membesarkan hati Beny. Benypun ceria kembali, ia melupakan perkataan Bobby dan kembali beraktifitas, setelah berterimakasih kepada Joko.
Dari kisah ini, terdapat perbedaan anatara Bobby dan Joko. Bobby adalah seorang yang cerdas (intelegensi tinggi) sedangkan Joko bukanlah orang dengan IQ tinggi, tetapi ia memiliki hati yang besar. Jokolah yang memberi ketenangan di hati Beny, orang seperti Joko inilah yang dicari saat ini.
Hati itulah intinya!!!!!!
Ketika Rantai-rantai kejahilan menimbulkan dusta
Ikhwafillah....
Jalan yang kita tempuh seperti menaiki gunung yang tinggi, semakin kepuncak maka kekuatan fisik haruslah disiapkan oleh jasmani kita. Sebelum kita melangkah untuk mendaki gunung itu, kita harus sering-sering berlatih agar tidak mudah datangnya kelelahan itu. Begitu juga halnya dengan rohani kita, sesekali harus kita perhatikan bagaimana ia berinteraksi dengan alat tubuh lainnya sudahkah ruh kita diberikan makanan yang sehat agar bisa bermain dengan nafsu kita yang selalu mengarah kemaksiatan. Ketika hati telah lapar, maka harus diberi makanan yang sehat agar tetap menjadi pemenang untuk melawan nafsu yang jahat. Agar menjadi guru bagi nafsu yang sering salah.
Ikhwafillah....
Tatkala rantai-rantai kejahiliyahan itu menyelimuti jiwa dan pikiran kita, maka ketahuilah bahwa disitulah letak ujian kesabaran yang diturunkan Allah buat diri kita. Barangsiapa yang berani melawannya maka ia akan menjadi pemenang untuk selama-lamanya. Rantai-rantai kejahiliyahan itu harus kita jauhkan dari diri kita dan kita harus berani dan sabar dalam memeranginya. Yakinlah kemenangan itu tak akan pernah kita dapatkan melainkan dengan kesungguhan kita bersama orang-orang shaleh
Selengkapnya...
Selasa, 17 Juni 2008
Sebuah Tekad
Jika semangat jihad telah membara perbedaan gender tidaklah menjadi penghalang. Semangat jihad akhwat Iran sepatutnya menggugah semangat kita hari ini. Kader-kader KAMMI adalah kader yang mempunyai stok semangat kegelisahan yang berlimpah.
Kami sadari jalan ini penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman
yang akan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
jasad ini... darah ini... sepenuh ridha Illahi
(Tekad - Izzatul Islam)
Selengkapnya...
Filosofi KAMMI UAD
1. Visi KAMMI
KAMMI adalah wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan pemimpin masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan masyarakat Islami di Indonesia.2. Misi KAMMI
- Membina keislaman, keimanan, dan ketaqwaan mahasiswa muslim Indonesia
- Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi dakwah, intelektual, sosial, dan politik mahasiswa
- Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang rabbani, madani, adil, dan sejahtera
- Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas, dan kerjasama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan kerakyatan dan kebangsaan.
- Mengembangkan kerjasama antar elemen masyarakat dengan semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat, dan mencegah kemungkaran (amar ma'ruf nahi munkar)
Senin, 16 Juni 2008
PROFIL KAMMI
Berbicara tentang reformasi tidak bisa terlepas dari KAMMI sebagai sebuah gerakan mahasiswa yang menjadi bulan-bulanan rakyat Indonesia atas sikap kritis dan aksi-aksi yang dikumandangkannya. KAMMI sendiri dideklarasikan di UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) pada tanggal 29 Maret 1998, dengan Fahri Hamzah (Anggota DPR RI) sebagai Ketua Umum PUsat. Serentak diikuti dengan dideklarasikannya KAMMI di seluruh daerah di Indonesia, di mancanegara bahkan.
Beranjak dari kampus UMM menuju kampus UAD (Universitas Ahmad Dahlan), yang terpanggil untuk bersama-sama berjuang melawan sebuah sistem tirani yang terdiri tegak atas nama demokrasi. Akhirnya pada tahun 2001 lahirlah KAMMI UAD dengan Chandra Lesmana (Farmasi 1999) sebagai ketuanya waktu itu. Hingga saat ini, tahun 2008 dalam kepemimpinan akhuna Abdi KAMMI UAD terus menyertai mahasiswa Indonesia untuk senantiasa kritis dalam mengelola jiwa, akhlak, dan intelektualnya demi mewujudkan sebuah masyarakat madani yang kita idan-idamkan. Tentunya dalam bingkai visi KAMMI : sebagai wadah permanen yang akan melahirkan kader pemimpin nasional dalam mewujudkan masyarakat islami di Indonesia.
WELCOME...!!!
Solawat dan salam semoga selalu teriring do'a kepada junjungan Nabi Akhir Zaman, Muhammad SAW, keluarganya, shahabatnya, dan kepada Umatnya untuk tetap istiqomah berada di jalan allah SWT.
Hanya satu kata hasil aktuvitas yang kita lakukan sehari-hari yaitu dengan Memperoleh Ridho dari Allah SWT. Yang kemudian hari akan menjadi pertolongan amal kita di akherat nanti, Amiin.
Syukur Alhamdulillah blog KAMMI Komsat UAD selesai juga dibuat. Dalam blog yang sederhana ini memberikan pesan kepada pembaca untuk terus memperbaiki diri, menyuruh pada kebaikan, menjauhi perbuatan keburukan dan senantiasa untuk ingat selalu kepada sang pencipta alam semesta, Allah SWT
Dan mari kita bersama-sama untuk saling mengingatkan kepada jalan kebenaran, kemudian wujudkan perubahan pada diri kita, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara ke arah perbaikan.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.